Minggu, 10 Mei 2015
Raksa mencemari lingkungan (udara, air dan tanah) terutama melalui pembakaran batu bara; kota dan insinerator limbah medis; produksi besi baja; produksi semen; produksi senyawa klor-alkali; krematoria; pertambangan emas; amalgam gigi dan limbah sampah yang mengandung raksa; peleburan dan penyempurnaan bijih logam; raksa dan efek paparan (konsumsi dalam rantai makanan).
Senyawa-senyawa raksa sangat beracun bagi kehidupan manusia, ekosistem dan satwa liar. Pada dosis tinggi dapat menimbulkan kematian, tetapi dosis relatif rendah juga dapat memiliki dampak serius yaitu adverse neurodevelopmental, dan baru-baru ini ditemukan kemungkinan efek berbahaya pada kardiovaskular, reproduksi dan sistem kekebalan.
Untuk senyawa alkilmerkuri sumbernya adalah asupan makanan, terutama ikan dan hasil laut lainnya. Hal ini karena metilmerkuri mengalami akumulasi (penimbunan) biologis. Pada ikan-ikan besar seperti tuna, hiu, marlin memungkinkan akumulasi metilmerkuri dalam tubuh mereka dari non-ikan buas. Untuk uap air raksa, sumber yang paling penting untuk masyarakat umum berkaitan dengan perawatan gigi adalah amalgam, misalnya untuk perawat di rumah sakit, untuk perawat gigi, dokter gigi dan pekerja di laboratorium. Untuk senyawa raksa anorganik , diet adalah sumber yang paling penting bagi kebanyakan orang. Namun, untuk beberapa kalangan, penggunaan krim kulit dan sabun mengandung raksa, dan penggunaan air raksa untuk budaya / tujuan taat kepada tata cara keagamaan atau obat tradisional, juga dapat mengakibatkan banyak terpapar senyawa raksa anorganik.
Raksa organik, dalam bentuk metilmerkuri adalah yang paling beracun bila terkena manusia. Metilmerkuri baik neurotoxicant, khususnya yang dapat menimbulkan efek pada adverse perkembangan otak. Selain itu, senyawa kompleks ini dapat masuk melalui ari-ari dari ibu ke janin, dan penghalang darah-otak, oleh karena itu, selama kehamilan dianjurkan berhati-hati dengan paparan atau asupan raksa. Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa peningkatan kadar raksa dalam jumlah kecil menimbulkan efek pada sistem kardiovaskular, sehingga menyebabkan meningkatnya angka kematian. Mengingat banyak ditemukan penyakit kardiovaskular di seluruh dunia, temuan ini, walaupun masih harus dikonfirmasi, menyatakan bahwa terkena paparan atau asupan metilmerkuri memerlukan perhatian tambahan dan tindak lanjut. Selain itu, senyawa metil merkuri diduga menyebabkan kanker kepada manusia (kelompok 2B) sesuai dengan International Agency for Research on Cancer (IARC, 1993), berdasarkan evaluasi secara keseluruhan.
Ikan merupakan sumber utama makanan manusia. Jika ikan yang dikonsumsi berasal dari sungai dan laut yang tercemar metil merkuri akan menimbulkan bahaya. Resiko paling berbahaya adalah fetuses,(janin), bayi dan anak-anak muda. Akibatnya, konsumsi ikan oleh ibu hamil, anak-anak, dan perempuan menimbulkan kekhawatiran karena kemungkinan eksposur raksa. Para ahli memperkirakan bahwa hampir setengah (44%) dari anak-anak muda di Perancis yang memiliki tingkat kesehatan yang melebihi standar, beresiko keracunan raksa.
Salah satu bencana industri terburuk dalam sejarah yang disebabkan oleh limbah senyawa raksa ke Teluk Minamata, Jepang. The Chisso Corporation, produsen pupuk dan perusahaan Petrochemical, ditemukan bertanggung jawab atas pencemaran di teluk itu pada tahun 1932-1968. Diperkirakan lebih dari 3,000 orang-memakan ikan dari danau menderita berbagai deformities, yang kemudian dikenal sebagai penyakit Minamata. Mahkamah Agung November 2005 yang diselenggarakan pemerintah pusat dan menetapkan Prefektur Kumamoto bertanggung jawab terhadap penyakit Minamata dalam wajib memberikan kompensasi 71,5 juta yen dalam kerusakan plaintiffs kasus keracunan industri.
Rute utama dari paparan raksa adalah inhalasi dari uapnya. Sekitar 80% dari uap inhaled (uap yang terhirup) akan diserap oleh jaringan paru-paru. Uap ini mudah menembus darah-otak dan menyebabkan neurotoxicant. jika terserap usus, raksa dapat dioksidasi dalam tubuh membentuk senyawa organik.
Akibat inhalasi uap raksa pada manusia menyebabkan gangguan pada sistem neurologi. Gejala spesifik yang teramati di antaranya tremors, (kaki dan tangan gemetar tidak terkontrol), emosi, insomnia, kehilangan memori, perubahan neuromuscular, dan sakit kepala. Selain itu, ada efek pada ginjal dan tiroid. Dosis paparan yang tinggi juga mengakibatkan kematian.
0 komentar:
Posting Komentar